Pengertian Pendidikan dan Pendidikan Islam
Memahami Apa itu Pendidikan dan Pendidikan Islam?
Pendidikan merupakan kalimat yang sangat melekat dalam
kehidupan masyarakat. Karena seluruh manusia pasti mengalami pendidikan dalam
hidupnya baik secara formal (Sekolah), non formal (Masyarakat) dan informal
(Keluarga). Namun tidak sedikit yang kebingungan ketika ditanya tentang apa itu
pendidikan. Dalam tulisan ini akan dijelaskan apa itu pendidikan dan pendidikan
Islam agar kita mampu memahami istilah pendidikan sehingga tidak mengalami
disorientasi dalam implementasinya.
Pengertian Pendidikan
Pendidikan
dalam kamus Bahasa Indonesia diartikan “proses, cara, perbuatan mendidik”, “proses
mengubah sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.[1] Dalam bahasa Yunani
pendidikan disebut
pedagogic, yaitu ilmu untuk menggali, menuntun, dan tindakan
merealisasikan potensi anak yang dibawa sejak lahir.[2] Pedagogi
berarti “pendidikan” sedangkan
pedagoik artinya “ilmu
pendidikan”. Kata pedagogos yang pada awalnya berarti pelayanan kemudian berubah
menjadi pekerjaan mulia. Karena pengertian pedagogi (dari pedagogos) berarti seorang yang
tugasnya membimbing anak di dalam pertumbuhannya ke daerah berdiri sendiri dan
bertanggung jawab. Pekerjaan mendidik mencakup banyak hal yaitu: segala sesuatu yang
berhubungan dengan perkembangan manusia. Mulai dari perkembangan fisik,
kesehatan, keterampilan, pikiran, perasaan, kemauan, sosial, sampai pada
perkembangan iman.[3]
Sedangkan pengertian pendidikan menurut para ahli
memiliki pengertian yang berbeda-beda sebagaimana berikut [4]:
- Plato; pendidikan adalah membantu perkembangan masing-masing dari jasmani dan akal dengan sesuatu yang memungkinkan tercapainya kesempurnaan.
- Aris Toteles; pendidikan adalah menyiapkan akal untuk pengajaran.
- Ibnu Muqaffa; pendidikan adalah yang kita butuhkan untuk mendapatkan sesuatu yang akan menguatkkan semua indera kita untuk mencapai peradaban yang tinggi.
- Rousseau; pendidikan adalah pembekalan diri kita dengan sesuatu yang belum ada pada kita sewaktu masa kanak-kanak, tetapi kita membutuhkannya diwaktu dewasa.
- James Mill; pendidikan harus menjadikan seseorang cakap,agar dia menjadi orang yang selalu berusaha mencapai kebahagiaan dirinya dan orang lain.
- Langveld; pendidikan adalah bimbingan atau pertolongan yang diberikan orang dewasa kepada perkembangan anak untuk mencapai kedewasaannya agar anak cukup cakap melaksanakan tugas hidupnya sendiri tanpa bantuan orang lain.
- Gunning dan Kohnstamm; pendidikan adalah proses pembentukan hati nurani.
- Ki Hajar Dewantara menjelaskan tentang pengertian pendidikan merupakan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
- H. Horne, adalah proses yang terus menerus (abadi) dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada Tuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia.[5]
Di Indonesia
pendidikan dijelaskan tersendiri dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 bahwa “pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,
dan negara”.[6]
Dari uraian di atas kita belihat banyak sekali
pengertian pendidikan yang dikemukakan. Perbedaan dalam mendefinisikan
pendidikan tidak terlepas dari sudut pandang masing-masing. Ada yang menyatakan
sebagai suatu proses, dan usaha yang dilakukan melalui pembelajaran, bimbingan,
tuntunan, latihan dan aktifitas lainnya agar potensi peserta didik bermbang
optimal. Potensi peserta didik dalam bahasa Ki
Hajar Dewantara disebut sebagai segala kekuatan kodrat anak.
Pengertian Pendidikan Islam
Pendidikan Islam berbeda dengan pendidikan pada umumnya,
karena terdapat dua gabungan kata yaitu pendidikan dan Islam. Pengertian Pendidikan
sendiri telah diuraikan di atas, dan
jika digabungkan menjadi Pendidikan Islam diartikan sebagai “suatu sistem
kependidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba
Allah, sebagaimana Islam telah menjadi pedoman bagi seluruh aspek kehidupan
manusia, baik duniawi maupun ukhrawi”.[7]
Hasil rumusan Seminar Pendidikan Islam se-Indonesia tahun 1960 memberikan
pengertian pendidikan Islam “sebagai bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan
jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih,
mengasuh dan mengawasi berlakunya ajaran Islam”.[8]
Istilah membimbing, mengarahkan, mengasuh,
mengajarkan, atau melatih mengandung pengertian mempengaruhi jiwa anak didik
melalui proses setingkat menuju tujuan yang ditetapkan, yaitu “menanamkan takwa
dan akhlak serta menegakkan kebenaran sehingga terbentuklah manusia yang
berpribadi dan berbudi luhur sesuai ajaran Islam”.[9]
Pendidikan adalah suatu proses untuk
menggali potensi manusia, membimbing, melatih, dan mengarahkan agar
tumbuh dan berkembang menjadi manusia seutuhnya dengan
memiliki kepribadian muslim sejati serta siap menjadi hamba Allah yang taat.[10]
Berikut disajikan pengertian pendidikan Islam menurut para ahli:
Al-Syaibany (1979),
mengemukakan bahwa pendidikan Islam adalah “proses mengubah tingkah laku individu
peserta didik pada kehidupan pribadi, masyarakat, dan
alam sekitarnya”.
Menurut Langgulung (1980),
“Pendidikan Islam adalah suatu proses penyiapan generasi muda untuk mengisi
peranan, memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan
dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat”.[11]
Naquib Al-Attas berpendapat bahwa pendidikan Islam adalah proses internalisasi dan penanaman adab pada
diri manusia. Sehingga muatan substansial yang terjadi dalam kegiatan
pendidikan Islam adalah interaksi yang menanamkan adab.[12]
Abdurrahman Al-Nahlawi menyebutkan bahwa pendidikan Islam
merupakan suatu proses penataan individual dan sosial yang dapat menyebabkan
seseorang tunduk dan taat kepada Islam serta menerapkannya secara sempurna dalam kehidupan individu dan masyarakat. Muhammad Quthb, yang dimaksud dengan
pendidikan Islam adalah usaha melakukan pendekatan yang menyeluruh terhadap
wujud manusia, baik segi jasmani maupun rohani, baik kehidupannya secara
fisik maupun kehidupannya secara mental dalam melaksanakan kegiatannya di bumi ini.[13]
Muhammad Fadil Al-Jamali. Pendidikan Islam adalah proses yang mengarahkan manusia kepada
kehidupan yang mengangkat derajat kemanusiannya sesuai dengan kemampuan dasar (fithrah)
dan kemampuan ajarnya.[14] Menurut D. Marimba: pendidikan Islam
adalah bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum agama
Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam.[15]
Menurut Al Ghazali, pendidikan Islam yaitu pendidikan yang berupaya
dalam pembentukan insan paripurna, baik di dunia maupun di akhirat. Menurut Al
Ghazali pula manusia dapat mencapai kesempurnaan apabila mau berusaha mencari
ilmu dan selanjutnya mengamalkan fadhilah melalui ilmu pengetahuan yang
dipelajarinya. Fadhilah ini selanjutnya dapat membawanya untuk dekat kepada
Allah dan akhirnya membahagiakannya hidup di dunia dan akhirat[16]
Demikianlah begitu banyak pengertian pendidikan Islam yang
dikemukakan para pakar bidang pendidikan Islam. Semuanya berbeda-beda,
tergantung kepada
sudut pandang yang digunakannya. Sulitnya
merumuskan pengertian pendidikan Islam oleh Ahmad Tafsir disebabkan dua hal;
pertama karena banyaknya jenis kegiatan yang disebut dengan pendidikan Islam,
kedua karena luasnya aspek yang dibina oleh pendidikan Islam. Pada
intinya pendidikan Islam sebagai usaha membina dan
mengembangkan pribadi manusia; aspek rohaniah dan jasmaniah secara bertahap (proses) berdasarkan
nilai-nilai Islam.
Mengutip dari buku Toto Suharto, sesulit apa pun upaya merumuskan
pengertian pendidikan Islam, beliau sepakat dengan Ali Khalil Abu
Al-‘Ainain yang menyebutkan bahwa sebelum
mengemukakan pengertian pendidikan Islam lebih baik dikemukakan dahulu lima karakter
pendidikan Islam, yaitu:
- Pendidikan Islam mencakup semua aspek kehidupan manusia, baik berupa aspek fisik, mental, akidah, akhlak, emosional, estetika, maupun sosial;
- Pendidikan Islam bermaksud meraih kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat secara seimbang dan sama;
- Pendidikan Islam bermaksud mengembangkan semua aktivitas manusia dalam interaksinya dengan orang lain, dengan menerapkan prinsip integritas dan keseimbangan;
- Pendidikan Islam dilaksanakan secara kontinu dan terus-menerus tanpa batas waktu, mulai dari proses pembentukan janin dalam rahim sang ibu hingga meninggal dunia;
- pendidikan Islam melalui prinsip integritas, universal, dan keseimbangan bermaksud mencetak manusia yang memerhatikan nashîbnya di dunia dan akhirat.
Dengan kelima watak ini, Abu Al-‘Ainain menyimpulkan bahwa pendidikan Islam merupakan “sistem hidup yang sempurna”.[17]
[1]“Hasil Pencarian - KBBI VI Daring,” diakses 27 Desember 2024,
https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/Pendidikan.
[2]E. Kosmajadi A. Yunus, Filsafat Pendidikan Islam
(Majalengka: Universitas Majalengka, 2015), 76.
[3]Abd Rahman Bp dkk., “Pengertian Pendidikan, Ilmu Pendidikan dan
Unsur-Unsur Pendidikan,” t.t.
[4]Hamengkubuwono, Ilmu Pendidikan dan Teori-Teori Pendidikan
(Curup: LP2 STAIN Curup, 2016), 1–3.
[5]Normina, “Pendidikan dalam Kebudayaan,” Ittihad: Jurnal Kopertais
Wilayah XI Kalimantan 15, no. 28 (2017).
[6]UU No. 20 Tahun, “Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional” (2003).
[7]Arifin,
Ilmu Pendidikan Islam Tinjauan Teoritis dan Praktis berdasarkan Pendekatan
Interdispliner (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), 7–8.
[8]Muzayyin
Arifin, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), 15.
[9]Ibid.
[10] A. Yunus, Filsafat Pendidikan Islam, 78.
[11] A.
Yunus, 80.
[12]Adian Husaini, Filsafat Ilmu
perpektif Barat dan Islam. (Jakarta: Gema Insani Press, 2013). hlm 219-220.
[13] Toto Suharto, Filsafat Pendidikan Islam: Menguatkan Epistemologi Islam dalam
Pendidikan (Yogyakarta: Ar-Ruz Media, 2014), 21.
[14]Akrim, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam (Yogyakarta:
Bildung, 2020), 8.
[15]Rosmiaty Aziz, Ilmu Pendidikan Islam (Yogyakarta: Sibuku,
2016), 28.
[16]H Zulkifli Agus, “Pendidikan Islam dalam PerspektifF Al-Ghazali” 3
(2018).
[17] Suharto, Filsafat Pendidikan Islam: Menguatkan Epistemologi Islam dalam
Pendidikan, 22.
Posting Komentar