Khutbah Jum'at: Manusia Mukhayyar (Potensi memilih) dan Majzi (bertanggung jawab)

Daftar Isi

Manusia Memiliki Potensi memilih (Mukhayyar) sekaligus Majzi (bertanggung jawab) atas Pilihannya



الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَه لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: وَمَا لَكُمْ لَا تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۚوَالرَّسُوْلُ يَدْعُوْكُمْ لِتُؤْمِنُوْا بِرَبِّكُمْ وَقَدْ اَخَذَ مِيْثَاقَكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ   

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Jumat ini, khatib mengajak seluruh jamaah untuk senantiasa menguatkan rasa syukur kepada Allah swt dan juga meningkatkan ketakwaan kepada-Nya. Syukur yang kita kuatkan dalam hati akan menjadi bahan bakar bagi kita dalam mengarungi kehidupan dengan penuh kepasrahan dan tawakal kepada Allah sekaligus menjadi motivasi untuk meraih rahmat-Nya.   Begitu juga dengan penguatan dan peningkatan ketakwaan kepada Allah akan menjadi rambu-rambu dan juga bekal dalam menjalani kehidupan. Karena jika ketakwaan terpatri kuat dalam diri, maka kita akan mampu menjalankan perintah-perintah Allah serta kuat untuk menjauhi apa yang dilarang oleh Allah.   Syukur dan takwa menjadi paket lengkap agar mampu menjadikan kita sebagai hamba yang bisa melewati berbagai macam problema dalam kehidupan. Terlebih saat kita harus menghadapi berbagai masalah dan pilihan-pilihan dalam kehidupan yang menuntut kita untuk paham, jalan mana yang akan kita pilih dan tempuh agar kita selamat tidak terjerumus dalam jurang kesesatan dan kehinaan.

 

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Kehidupan ini memang sebuah pilihan. Karena faktanya kita menemukan banyak pilihan-pilihan dalam hidup yang akan membawa kita ke arah yang dituju. Dalam fase kehidupan, kita sering bertemu dengan persimpangan jalan dan harus memilih jalan mana yang akan kita tempuh. Sebelum kita lahir ke dunia pun, kita juga sudah diberikan pilihan dan perjanjian oleh Allah swt untuk memilih apakah akan hidup di dunia atau tidak. Sehingga keberadaan kita di dunia ini adalah hasil dari sebuah pilihan dan perjanjian. Allah swt berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Hadid ayat 8:

 

وَمَا لَكُمْ لَا تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ ۚوَالرَّسُوْلُ يَدْعُوْكُمْ لِتُؤْمِنُوْا بِرَبِّكُمْ وَقَدْ اَخَذَ مِيْثَاقَكُمْ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ   

Artinya: “Mengapa kamu tidak beriman kepada Allah, padahal Rasul mengajakmu beriman kepada Tuhanmu? Sungguh, Dia telah mengambil perjanjianmu jika kamu adalah orang-orang mukmin."  

Dalam ayat ini telah diungkapkan bahwa pilihan yang harus kita pilih adalah antara diberi kesempatan hidup di dunia dan senantiasa beriman kepada Allah ataukah tidak menjalani kehidupan di dunia ini. Dari pilihan ini, ternyata kita memilih untuk hidup di dunia sehingga kita harus memegang janji kita untuk beriman dan beribadah kepada Allah swt.    Perlu diketahui bahwa pilihan perjanjian ini telah dilakukan setelah manusia pertama di dunia ini yakni Nabi Adam as diciptakan. Hal ini tergambar dalam sebuah hadits Nabi Muhammad saw rriwayat Abu Hurairah:

لَمَّا خَلَقَ اللَّهُ آدَمَ مَسَحَ ظَهْرَهُ، فَسَقَطَ مِنْ ظَهْرِهِ كُلُّ نَسَمَةٍ هُوَ خَالِقُهَا مِنْ ذُرِّيَّتِهِ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ، وَجَعَلَ بَيْنَ عَيْنَيْ كُلِّ إِنْسَانٍ مِنْهُمْ وَبِيصًا مِنْ نُورٍ، ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى آدَمَ فَقَالَ: أَيْ رَبِّ، مَنْ هَؤُلَاءِ؟ قَالَ: هَؤُلَاءِ ذُرِّيَّتُكَ   

Artinya: “Sewaktu menciptakan Nabi Adam, Allah mengusap punggungnya. Maka berjatuhanlah dari punggungnya setiap jiwa keturunan yang akan diciptakan Allah dari Adam hingga hari Kiamat. Kemudian, di antara kedua mata setiap manusia dari keturunannya Allah menjadikan cahaya yang bersinar. Selanjutnya, mereka disodorkan kepadanya. Adam pun bertanya, “Wahai Tuhan, siapakah mereka?” Allah menjawab, “Mereka adalah keturunanmu,” (HR. Al-Tirmidzi).   

Selain perjanjian tersebut, sebelum manusia lahir ke dunia, Allah juga sudah menyodorkan pilihan-pilihan lainnya seperti yang termaktub dalam AL-Qur’an surat Al-Ahzab: 72: 

اِنَّا عَرَضْنَا الْاَمَانَةَ عَلَى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَالْجِبَالِ فَاَبَيْنَ اَنْ يَّحْمِلْنَهَا وَاَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْاِنْسَانُۗ اِنَّهٗ كَانَ ظَلُوْمًا جَهُوْلًاۙ   

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya. Lalu, dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya ia (manusia) sangat zalim lagi sangat bodoh.”  


Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Saat melakukan upaya untuk memilih dari pilihan-pilihan yang ada, banyak faktor yang menjadi pertimbangan kita dalam menentukan pilihan. Di antaranya adalah faktor internal dari diri kita seperti pengalaman hidup dan keyakinan yang tumbuh. Namun ternyata juga ada faktor eksternal seperti dukungan dari orang lain yang semakin menguatkan pilihan  kita atau bahkan godaan-godaan setan yang bertujuan untuk menggoda dan mengarahkan pada pilihan yang membawa kepada kesengsaraan.   Di antara cara dan tahapan setan menggoda manusia telah disebutkan dalam Al-Qur’an suratAl-A’raf ayat 17:

 ثُمَّ لَاٰتِيَنَّهُمْ مِّنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ اَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَاۤىِٕلِهِمْۗ وَلَا تَجِدُ اَكْثَرَهُمْ شٰكِرِيْنَ 

Artinya: “Kemudian, pasti aku akan mendatangi mereka dari depan, dari belakang, dari kanan, dan dari kiri mereka. Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur.” Ayat ini mengingatkan kepada kita untuk hati-hati pada godaan setan saat kita harus memilih jalan kehidupan kita di dunia.


Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Manusia diberi tugas namun juga diberi daya untuk memilih. Inilah yang disebut dengan mukhayyar, manusia boleh memilih, Manusia bisa memilih yang baik ataupun yang jelek. Manusia bisa berkreasi menurut versinya sendiri atau mengikuti orang lain. Apa yang dirasakan, dialami atau dikerjakan manusia dalam hidupnya, semua itu adalah hasil dari pilihannya sendiri. Seseorang ketika mendapat musibah akan berpikir bahwa yang menimpanya adalah takdir. Namun, ketika mendapat kesenangan manusia lupa, seolah-olah itu semua adalah hasil perjuangannya sendiri. Padahal, pada hakikatnya, semua adalah dampak dari pilihan manusia itu sendiri yang selanjutnya ditetapkan/ditakdirkan oleh Allah Swt. Dari pilihan manusia selanjutnya muncul sebuah tanggung jawab atau balasan yang disebut majzi, manusia akan mendapat balasan atas pilihannya sendiri. Jika berbuat jujur maka akan merasakan efeknya begitupula sebaliknya jika berbuat jelek pasti ada balasannya pula sebagaimana firman Alllah QS. Zalzalah:7-8

 

فَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَّرَهٗۚ ÇÐÈ وَمَنْ يَّعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَّرَهٗ ÇÑÈ    


Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula.


Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Dari penjelasan ini maka kita harus menyadari bahwa kehidupan di dunia ini adalah hasil dari sebuah pilihan. Sehingga saat menjalani kehidupan ini, kita harus sudah terbiasa untuk menentukan pilihan-pilihan yang muncul saat menjalaninya. Pilihan-pilihan yang ada di depan kita terkadang sulit untuk dipilih karena mungkin kedua-duanya dinilai baik ataupun kedua-duanya sangat berat karena semuanya tidak kita inginkan. Namun sekali lagi, kita harus memilihnya.  

Sehingga dengan kondisi harus memilih ini, yang perlu kita lakukan adalah ikhtiar dan tawakal kepada Allah. Artinya, ketika kita dihadapkan pada pilihan dalam kehidupan, kita harus melakukan ikhtiar atau usaha untuk memilih yang terbaik dan setelah itu melakukan yang terbaik dari pilihan yang telah kita pilih. Tahapan selanjutnya adalah tawakal berserah diri kepada Allah swt dengan berharap mudah-mudahan itu adalah pilihan yang terbaik dan kita diberi kekuatan untuk menjalaninya. Allah berfirman:

فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ 

Artinya: “Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.”. (QS Ali Imran: 59).  

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah 

Semoga kita diberikan kekuatan dan hidayah dari Allah swt untuk dapat memilih pilihan-pilihan yang baik dan benar dalam kehidupan ini sehingga kita akan senantiasa dekat dengan Allah swt. Amin

 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ  

 اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ   أَمَّا بَعْدُ. فَيَاأَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللّٰهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللّٰهُ تَعَالَى اِنَّ اللّٰهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ  

اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ  

عِبَادَ اللّٰهِ اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللّٰهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ  

Posting Komentar