Evaluasi dalam Pendidikan Islam
Konsep Dasar dan Prinsip Evaluasi dalam Pendidikan Islam
Menurut Suharsimi
Arikunto Evaluasi merupakan kegiatan yang berkaitan dengan mengukur dan
menilai. Mengukur merupakan kegiatan membandingkan sesuatu dengan ukuran dan bersifat
kuantitatif sedangkan menilai merupakan langkah mengambil keputusan terhadap
sesuatu berdasarkan ukuran baik dan buruk dan bersifat kualitatif. Kedua
kegiatan tersebut merupakan kegiatan evaluasi.[1]
Lebih lanjut Arikunto, menjelaskan bahwa evaluasi adalah kegiatan
untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi
tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil
keputusan.[2]
Konsep Dasar Evaluasi dalam Pendidikan Islam
Term yang mengarah pada makna evaluasi dalam pandangan Islam
terdapat
terdapat dalam Alqur’an diantaranya;
لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى
الْاَرْضِۗ وَاِنْ تُبْدُوْا مَا فِيْٓ اَنْفُسِكُمْ اَوْ تُخْفُوْهُ
يُحَاسِبْكُمْ بِهِ اللّٰهُۗ فَيَغْفِرُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيُعَذِّبُ مَنْ
يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Artinya: "Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa
yang ada di bumi. dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau
kamu menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan kamu tentang
perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang dikehandaki-Nya dan menyiksa
siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu".(Q.S
Al-Baqarah: 284).[3]
الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ
لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ
Artinya: "yang menjadikan
mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik
amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun"[4].
(QS: Al Mulk : 2).
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا جَاۤءَكُمُ
الْمُؤْمِنٰتُ مُهٰجِرٰتٍ فَامْتَحِنُوْهُنَّۗ (........
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrah
kepadamu perempuan-perempuan yang beriman, Maka hendaklah kamu uji (keimanan)
mereka....."[5]
(Q.S. Al-Mumtahanah: 10).
4. Term Al-ikhtibar, yang memiliki
makna ujian atau cobaan/al-bala’. Orang Arab sering menggunakan kata
ujian atau bala’ dengan sebutan ikhtibar. Bahkan di lembaga
pendidikan bahasa Arab menggunakan istilah evaluasi dengan istilah ikhtibar.[6]
Dari beberapa term evaluasi dari sudut pandang
Islam sudah jelas bahwa al-Qur'an sebagai asas dalam pendidikan Islam juga
memberikan petunjuk tentang evaluasi. Karena al-Qur'an sebagai asas maka dalam
pelaksanaannya harus mempertimbangkan prinsip-prinsip yang sesuai dengan
al-Qur'an dan Hadits.
Evaluasi dalam pendidikan Islam merupakan cara atau teknik penilaian
terhadap tingkah laku anak didik berdasarkan perhitungan yang bersifat koprehensif dari seluruh aspek-aspek kehidupan
mental-psikologis dan spiritual-religius, karena manusia bukan hanya sebagai
pribadi yang bersifat religius, tapi juga berilmu dan berketerampilan
yang sanggup beramal dan berbakti kepada Tuhan dan masyarakat.[7] M.
Arifin menjelaskan secara garis besar evaluasi dalam pendidikan Islam meliputi
empat kemampuan dasar anak didik:
1)
Sikap dan pengamalan pribadinya, hubungannya dengan Tuhan
2)
Sikap dan pengamalan dirinya, hubungannya dengan
masyarakat
3)
Sikap dan pengamalan kehidupannya, hubungannya dengan
alam sekitar
4)
Sikap dan pandangan terhadap dirinya sendiri selaku hamba
Allah, anggota masyarakat, dan khalifah di muka bumi.[8]
Artinya evaluasi
secara menyeluruh dilakukan dalam pendidikan Islam baik aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik, dan bukan hanya menyangkut kehidupan lingkungan
sekolah namun lebih luas lagi bagaimana bagaimana pendidik melakukan observasi
tentang sikap dan pengamalan peserta didik dalam berhubungan dengan Allah,
dirinya sendiri, masyarakat, dan alam sekitar.
Prinsip-prinsip evaluasi dalam pendidikan Islam
1. Evaluasi
mengacu kepada tujuan. Setiap aktifitas manusia sudah barang tentu mempunyai
tujuan tertentu, karena aktifitas yang tidak mempunyai tujuan berarti merupakan
aktifitas atau pekerjaan sia-sia;
2. Evaluasi
dilaksanakan secara obyektif, dalam arti bahwa evaluasi itu dilaksanakan dengan
sebaik-baiknya, berdasarkan fakta dan data yang ada tanpa dipengaruhi oleh
unsur-unsur subyektifitas dari evaluator (penilai);
3. Evaluasi itu
harus dilakkan secara Komprehensif. Hal ini berarti bahwa evaluasi itu harus
dilakukan secara menyeluruh, meliputi berbagai aspek kehidupan peserta didik,
baik yang menyangkut iman, ilmu maupun amalnya;
4. Evaluasi itu harus dilakukan secara kontinue
(terus menerus).[9]
Jenis-jenis Evaluasi
Jenis-jenis evaluasi dalam pendidikan menurut Arifin yang
dikutip Bukhari Umar yaitu:
1. Evaluasi formatif, yang menetapkan tingkat penguasaan peserta
didik dan menentukan bagian-bagian tugas yang belum dikuasai secara tepat.
2. Evalausi sumatif, yaitu penialain
secara umum tentang keseluruhan
hasil belajar dari akhir
proses belajar mengajar yang dilakukan setiap akhir periode belajar mengajar
secara terpadu.
3. Evaluasi diagnostik, yaitu penialain yang dipusatkan pada proses belajar
mengajar dengan melokasikasikan suatu ttik keberangkatan yang cocok. Misalnya pengklasifkasian
peserta didik sesuai dengan kesamaan minat, bakat, kepribadian latar belakang, kecerdasan, keterampilan dan riwayat pendidikan atau pendugaan, atau penguasaan strategi belajar mengajar
tertentu atau metode tertentu yang hendak direalisasikan.
4. Evaluasi penempatan (placement
evaluation) yang menitikberatkan pda penialain tentang
permaslahan-permasalhan yang berkaitan dengan ;
a. Ilmu Pengetahuan dan
keterampilan murid yang diperlukan untuk awl proses belajar mengajar.
b.
Pengetahuan murid tentang
tujuan pengajaran yang telah ditetapkan sekolah.
[1]Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Edisi 2.
(Jakarta: Bumi Aksara, 2012), hlm. 3.
[2]Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar
Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bina Aksara, 1989) , hlm.3
[3]Software Qur'an in word 2007, Al-Qur'an Surat
Al-Baqarah: 284, Available Ofline
[4]Software Qur'an in word 2007, Al-Qur'an Surat
Al-Mulk: 2, Available Ofline
[5]Software Qur'an in word 2007, Al-Qur'an Surat
Al-Mumtahanah: 10 Available Ofline
[6]Ano Suharno, Evaluasi Pendidikan Perspektif Islam. Jurnal QATHRUNÂ Vol. 3
No. 2 (Juli-Desember 2016), hlm. 60
[7]M. Arifin, Ilmu
Pendidikan Islam Tinjaun Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan
Interdisipliner. (Jakarta: Bumi Aksra, 2009), hlm. 162
[8]M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam
Tinjaun Teoritis…. hlm. 162
[9]Ibid.hlm. 61-63
[10]Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam. (Jakarta: Amzah, 2010), hlm.
203-204
Posting Komentar